Curhat pada tempat yang tepat pasti akan membawa manfaat. Lain halnya jika Anda keliru memilih tempat curhat. Tidak jarang persoalan baru tiba-tiba muncul sebagai akibatnya. Karena itu, berhati-hatilah saat curhat. Selektif memilih teman atau tempat curhat jauh lebih baik agar tidak menyesal kemudian.
1. Tempat Curhat Tuhan
Tuhan adalah teman curhat yang paling pengertian. Tuhan tidak pernah marah atau mengeluh bosan ketika kita curhat pada-Nya. Meskipun itu memakan waktu berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan hingga seumur hidup.
Sesungguhnya Tuhan sangat suka bila hamba-Nya mengadu dan menumpahkan keluh kesah. Namun entah kenapa kebanyakan manusia sering lupa curhat pada Tuhan. Hanya di saat-saat genting yang sangat mendesaklah baru memilih curhat pada Tuhan. Padahal, Tuhan tidak pernah berkhianat dengan membocorkan curhat hamba-Nya. Tuhan adalah tempat curhat paling aman di dunia ini.
Berbahagialah Anda yang memiliki pasangan, entah itu kekasih atau suami maupun istri. Mereka seharusnya menjadi tempat curhat yang ideal, bukan? Sebagai salah satu orang yang terdekat dengan Anda secara emosional, pasangan tentulah sangat mengerti Anda.
Curhat dengan pasangan memang melegakan. Biasanya mereka bisa menenangkan pasangannya dan meredakan kegalauan. Lain halnya jika terjadi perpisahan, apalagi dengan cara yang tidak baik. Dapat dipastikan jika segala curhat Anda pun dapat diketahui orang lain dengan versi yang lebih wah.
3. Tempat Curhat Teman
Seperti halnya pasangan, teman adalah sosok yang cukup dekat. Berbagi suka dan duka biasanya lebih sering dialami dengan teman ketimbang dengan keluarga. Apalagi bila sudah beranjak dewasa. Teman merupakan sosok penting dalam hidup seseorang. Sekaligus sebagai tempat curhat yang cukup banyak dipilih.
Masalahnya sama seperti poin 2 di atas. Jika suatu saat hubungan berakhir buruk, teman yang paling setia pun dapat berubah menjadi seorang musuh bebuyutan.
4. Tempat Curhat Keluarga
Untuk orang-orang yang hubungan antar anggota keluarganya dekat dan hangat, lebih memilih untuk curhat pada mereka. Karena keluarga dianggap sebagai tempat paling aman untuk menumpahkan isi hati. Apalagi bila isinya berupa aib yang tidak mungkin dibuka ke pihak lain.
Keluarga yang kompak akan bahu-membahu menyelesaikan masalah yang dialami salah satu anggotanya. Tidak sekadar mendengarkan curhat, tapi juga berupaya mencarikan jalan keluar terbaik yang melegakan.
Penasihat spiritual juga banyak dipilih sebagai tempat curhat. Nasihat mereka yang biasanya dengan firman-firman Tuhan dianggap lebih bisa memberi kelegaan. Seringkali seseorang menemukan titik terang setelah menumpahkan isi hatinya kepada para guru spiritual ini.
6. Tempat Curhat Profesional
Yang dimaksud profesional di sini adalah psikolog. Karena memang ada masalah-masalah tertentu yang tidak dapat diselesaikan orang awam, malainkan harus dibawa kepada psikolog. Sebagai profesional, mereka juga akan memberikan nasihat yang sesuai dengan koridor hukum dan kepatutan. Jadi, tidak mungkin para psikolog menganjurkan seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak patut. Selain itu, kerahasiaan terjamin jika curhat dengan mereka.
7. Tempat Curhat Jejaring Sosial atau Blog " ditulis tapi ini tidak disarankan "
Jejaring sosial ataupun blog adalah tempat yang banyak dipilih masyarakat modern untuk curhat. Membuat status-status di akun Facebook atau Twitter sesuai isi hati. Jika sedang merasa bahagia, bisa dipastikan status-status yang muncul pun penuh hal-hal positif. Jauh dari kesedihan, kekesalan, kecengkelan, apalagi kemarahan.
Sebaliknya, jika sedang merasa kesal, statusnya pun mencerminkan hal itu. Sehingga bagi sebagian besar orang, akun jejaring sosial mirip dengan diari yang berisi pengalaman hidup sehari-hari.
Apa masalah yang Kita hadapi? Jika masih ringan dan bisa diatasi, tidak perlu rasanya untuk curhat. Terkecuali masalah terlalu besar dan tidak dapat dihadapi sendiri. Barulah Kita butuh bantuan dari orang lain. Itu pun harus cermat memilih tempat curhat. Orang atau pihak yang tidak dapat menjaga amanah, sabaiknya dijauhi saja.
Yang boleh dibagi. Kita harus bisa menetapkan hal-hal apa saja yang dapat dibagi dengan orang lain. Curhat sifatnya sangat pribadi, jangan sampai Kita terjebak mengumbar aib sendiri kepada orang lain. Suatu ketika, bisa saja hal itu menjadi bumerang yang akan menyerang diri sendiri.
"Curhat tidak dilarang. Namun curhatlah dengan bijak dan cerdas. Jangan sampai curhatan Kita menjadi olok-olok yang kelak akan menyakiti Kita ".
sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000013076183
0 comments:
Post a Comment