1. Hampir setengah dari spesies bunglon di dunia, hidup di pulau Madagaskar, dan 59 spesies yang berbeda yang ada di luar Madagaskar. Seluruhnya da sekitar 160 spesies bunglon di dunia. Mereka berkisar dari Afrika ke Eropa selatan, dan di seluruh Asia selatan ke Sri Lanka. Mereka juga telah diperkenalkan ke Amerika Serikat di tempat-tempat seperti Hawaii, California, dan Florida.
2. Perubahan Warna. Kebanyakan bunglon berubah dari coklat ke hijau dan sebaliknya, tetapi beberapa dapat mengubah ke hampir semua warna. Sebuah perubahan dapat terjadi dalam waktu 20 detik. Bunglon dilahirkan dengan sel khusus yang memiliki warna atau pigmen di dalamnya. Sel-sel ini terletak pada lapisan bawah kulit terluar bunglon. Mereka disebut chromatophores (kromatofora). Lapisan atas chromatophores memiliki pigmen merah atau kuning. Lapisan bawah memiliki pigmen biru atau putih. Ketika sel-sel pigmen ini berubah, kulit bunglon pun berubah warna.
Kromatofora berubah karena mereka mendapatkan pesan dari otak. Pesan memberitahu sel untuk membesar atau mengecil. Tindakan ini menyebabkan pigmen sel untuk bercampur-seperti cat. Sebuah senyawa kimia yang disebut melanin juga membantu bunglon berubah warna. Serat melanin dapat menyebar seperti sarang laba-laba melalui lapisan sel pigmen dan kehadiran mereka menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Banyak orang berpikir bunglon berubah warna untuk berbaur dengan lingkungan mereka. Para ilmuwan tidak setuju. Penelitian mereka menunjukkan bahwa cahaya, suhu dan suasana hati bunglon adalah alasan mereka untuk mengubah warna. Kadang-kadang berubah warna dapat membuat bunglon lebih nyaman. Kadang-kadang membantu berkomunikasi dengan binatang bunglon lainnya.
3. Mata bunglon memiliki visi 360 derajat dan dapat melihat dua arah sekaligus. Bunglon memiliki mata paling khas dari setiap reptil. Kelopak mata atas dan bawah mereka bergabung, dengan lubang sebesar jarum bagi pupil untuk melihat. Mereka dapat memutar dan fokus secara terpisah untuk mengamati dua objek yang berbeda secara bersamaan, yang memungkinkan mata mereka bergerak secara independen satu sama lain.
visi 360 derajat ini membuat mereka dapat melihat ke sekeliling tubuh mereka. Ketika mangsa berada, kedua mata dapat difokuskan ke arah yang sama, memberikan visi stereoskopik tajam dan kedalaman persepsi. Bunglon memiliki penglihatan yang sangat baik untuk reptil, membuat mereka dapat melihat serangga kecil dari jarak jauh (5-10 m).
4. Bunglon sangat bervariasi dalam ukuran dan struktur tubuh, dengan total panjang maksimum bervariasi dari 15 milimeter (0,6 in) yaitu jantan Brookesia micra (salah satu reptil terkecil di dunia) hingga 68,5 sentimeter (30 in) yaitu Furcifer oustaleti jantan.
5. Lidah Balistik nya memiliki panjang 1,5 sampai 2 kali panjang tubuh mereka. Bunglon menangkap mangsanya yang terletak agak jauh dengan 'menembakkan' lidahnya yang panjang secara balistik. Sementara lidah bunglon ini biasanya memiliki panjang 1,5 sampai 2 kali panjang tubuh mereka (tidak termasuk ekor), baru-baru ini telah ditemukan bahwa bunglon kecil memiliki aparatus lidah yang lebih besar secara proporsional daripada rekan-rekan mereka yang lebih besar. Kecepatan Lidah mereka saat menangkap mangsanya, sangat tinggi, yaitu dalam 0,07 detik, dan diluncurkan pada percepatan melebihi 41 g. Ujung lidah bunglon adalah bola bulat otot, dan setelah mencapai mangsanya dengan cepat membentuk cangkir hisap kecil.
6. Happy Feet. Kaki bunglon sangat disesuaikan dengan gerakan di pohon (arboreal locomotion). Pada masing-masing kaki ada lima jari kaki yang dengan jelas terbedakan. Dua atau tiga jari dikelompokkan ke dalam bagian datar, masing-masing kaki memberikan penampilan seperti penjepit. Di kaki depan, kelompok luar berisi dua jari kaki, sedangkan sisi dalam berisi tiga. Di kaki belakang pengaturan ini dibalik. Kaki-kaki khusus ini memungkinkan bunglon untuk dapat berpegangan erat ke cabang sempit atau kasar. Setiap jari kaki juga dilengkapi dengan cakar yang tajam untuk membantu cengkraman pada permukaan saat mendaki.
7. Jantan biasanya lebih berornamen. Banyak ornamen kepala atau wajah seperti tonjolan hidung atau proyeksi seperti tanduk. Beberapa dapat memiliki crests besar di atas kepala mereka.
8. Bunglon tidak bisa mendengar banyak. Seperti ular, bunglon tidak memiliki telinga luar atau telinga tengah sehingga tidak ada pembukaan telinga atau gendang telinga. Namun, bunglon tidak tuli. Mereka dapat mendeteksi frekuensi suara dalam kisaran 200-600 Hz.
9. Penglihatan Ultraviolet. Bunglon bisa melihat dalam cahaya tampak dan sinar ultraviolet dan semuanya terlihat baik. Bunglon yang terekspose cahaya ultraviolet menunjukkan peningkatan pada perilaku sosial dan tingkat aktivitas mereka, dan lebih cenderung untuk berjemur dan makan. Mereka juga lebih sering untuk bereproduksi karena memiliki efek positif pada kelenjar pineal.
10. Bunglon Amerika bukanlah benar-benar bunglon. Bunglon Amerika, atau anole (Anolis carolinensis), bukan bunglon, tetapi kadal kecil dari family iguana. Mereka ini ditemukan di Amerika Serikat dan tercatat dapat berubah warna.
sumber :http://versesofuniverse.blogspot.com/2012/11/10-hal-tentang-bunglon-yang-mungkin.html
0 comments:
Post a Comment